Pages

Tuesday, January 24, 2012

Jangan Mendukakan Roh Kudus

Baca: Efesus 4:25-32

Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya. —Yohanes 14:16

Jika uang di dompet Anda hilang tanpa diketahui siapa yang mengambilnya, Anda pasti akan marah. Namun, jika Anda menemukan bahwa anak Andalah yang mencurinya, kemarahan Anda akan segera berubah menjadi perasaan duka. Kata duka salah satunya digunakan untuk menggambarkan kepedihan yang kita rasakan ketika orang yang kita kasihi mengecewakan kita.

“Janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah” (Ef. 4:30) pada dasarnya berarti jangan melukai Dia yang mengasihi kita dan yang hadir untuk menolong kita. Kita membaca perkataan Yesus dalam Yohanes 14:26 bahwa Bapa mengutus Roh Kudus bagi kita untuk menjadi Penolong kita.

Ketika mendukakan Roh Kudus di dalam kita dengan perbuatan atau sikap kita, kita dapat mengalami tekanan yang luar biasa. Roh Kudus menarik kita ke satu arah, tetapi nafsu kedagingan menarik kita ke arah yang lain. Paulus menggambarkan hal ini dalam Galatia 5:17, “Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging—karena keduanya bertentangan—sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki.” Jika hal tersebut terus berlangsung, kita dapat mulai merasa bersalah dan tidak tenang dalam menjalani hidup. Sukacita dan semangat dalam diri kita segera lenyap, tergantikan oleh kelesuan dan kekeringan (Mzm. 32:3-4).

Jadi, jangan mendukakan Roh Kudus yang dalam kasih telah diberikan untuk menolong Anda. Buanglah keinginan daging kita yang buruk (Ef. 4:31), dan hiduplah bagi Allah dengan setia.

Roh Kudus, diamilah
Hati yang t’lah berserah.
Kaulah saja, Tuhanku,
Raja dalam hatiku.
(Kidung Jemaat, No.236)

 Hati orang Kristen adalah tempat Roh Kudus berdiam.

No comments:

Post a Comment