Baca: Matius 9:9-13
Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit. —Matius 9:12
Di pertengahan dekade 1970-an, daftar pengajuan dan pengumuman cerai diterbitkan di kolom Catatan Publik dalam koran lokal di kota kami. Pdt. Bill Flanagan, pendeta di gereja kami, membaca nama-nama tersebut minggu demi minggu dan mulai terbeban kepada orang-orang yang mengalami perceraian.
Untuk itu, ia membentuk sebuah lembaga bantuan untuk menawarkan pertolongan dan kesembuhan dalam Kristus bagi orang-orang yang terluka akibat perceraian yang sulit. Ketika ada jemaat yang khawatir memberitahu Bill bahwa sikapnya itu mengartikan bahwa ia menyetujui perceraian, dengan lembut ia menjawab bahwa ia semata-mata menyalurkan anugerah Allah kepada mereka yang membutuhkannya.
Ketika Yesus mengundang Matius si pemungut cukai untuk mengikut-Nya, Matius menerimanya. Lalu ia mengundang Yesus untuk makan di rumahnya. Setelah para pemimpin agama mengecam-Nya karena makan bersama para pemungut cukai dan orang berdosa, Yesus berkata, “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit. Jadi pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa” (Mat. 9:12-13).
Yesus, Sang Tabib Agung, ingin menemui setiap dari kita di saat kita paling membutuhkan, untuk menawarkan pengampunan, kesembuhan, dan pengharapan. Apa yang tidak layak kita terima, Dia berikan dengan cuma-cuma.
Dengan menjangkau orang-orang yang membutuhkan, kita dapat meneruskan anugerah Allah dalam Kristus kepada sesama kita— memandu mereka kepada jamahan kesembuhan dari-Nya.
Ada keuntungan di dalam kelemahan kita,
Ada berkat di dalam penderitaan kita;
Yaitu ketika kita merasa tak berdaya
Anugerah dan kekuatan Allah akan menopang.
Ketika Anda mengenal anugerah Allah, Anda ingin menunjukkan anugerah-Nya.
No comments:
Post a Comment