Pages

Tuesday, January 24, 2012

Sepadan Dengan Usahanya?

Baca: Mazmur 19:8-12

Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk . . . kebenaran. —2 Timotus 3:16

Saya pernah memutuskan untuk membaca ke-38 drama karya Shakespeare semuanya dalam satu tahun. Yang mengejutkan saya, menyelesaikan tugas ini ternyata jauh lebih seperti menikmati hiburan daripada bekerja. Tadinya saya berharap untuk mempelajari tentang dunia Shakespeare dan orang-orang di zamannya, tetapi saya menemukan bahwa Shakespeare lebih banyak mengajarkan saya tentang dunia saya sendiri. Saya menjalani proses yang tepat sama ketika saya membaca Perjanjian Lama. Mengapa Perjanjian Lama menghabiskan begitu banyak waktu untuk membahas tentang Bait Suci, para imam, dan aturan-aturan tentang mempersembahkan korban yang sekarang sudah tidak ada lagi? Bagaimana kita dapat memahami Perjanjian Lama, dan bagaimana pemahaman itu diterapkan dalam kehidupan kita di masa kini?

Ketika saya berhasil mengatasi sejumlah hambatan, saya mulai merasakan adanya kebutuhan untuk membaca karena apa yang diajarkannya bagi saya. Akhirnya saya merasakan adanya keinginan untuk membaca ke-39 kitab Perjanjian Lama. Kitab-kitab tersebut dapat memuaskan dahaga dalam diri saya yang selama ini tidak dapat dipuaskan oleh hal lain. Kitab-kitab tersebut mengajarkan kepada saya arti hidup bersama Allah. Perjanjian Lama memuaskan dahaga kita.

Perjanjian Lama menyajikan materi lanjutan tentang “Hidup Bersama Allah” yang menyentuh kehidupan pribadi dan membangkitkan semangat diri. Berkat yang ditawarkannya tidak diperoleh dengan mudah. Semua pencapaian memerlukan proses kerja keras yang serupa; kita bertekun karena berkat itu akan kita terima sebagai hasilnya.

Kemuliaan menghiasi halaman suci,
Megah seperti sinar mentari;
Ia memberikan terang kepada setiap usia,
Ia memberi, tetapi tak meminta.

Alkitab memberi kita gambaran tentang siapa kita sebenarnya.

No comments:

Post a Comment